A.
TUJUAN : menganalisis anatomi katak. (Fejervarya cancrivora.sp)
B.
DASAR TEORI:Amphibi
merupakan kelompok hewan dengan fase daur hidup yang berlangsung di air dan di
darat.Amphibi merupakan kelompok vertebrata yang pertama
keluar dari kehidupan dalam air. Amphibi mempunyai kulit yang selalu basah dan
berkelenjar, berjari 4-5 atau lebih sadikit, tidak bersirip. Mata mempunyai
kelopak yang dapat digerakkan, mata juga mempunyai selaput yang menutupi mata
pada saat berada dalam air (disebut membran miktans).Pada
mulut terdapat gigi dan lidah yang dapat dijulurkan. Pada saat masih kecil
(berudu) bernapas dengan insang. Setelah dewasa bernapas dengan menggunakan
paru-paru dan kulit. Suhu tubuh berubah-ubah sesuai dengan keadaan lingkungan
(poikioterm). Warna
katak bermacam-macam dengan pola yang berlainan. Hal ini disebabkan karena
adanya pigmen dalam dermis, yaitu :1. Melanopora, berupa warna
pigmen yang dapat menyebabkan warna hitam atau coklat.
2. Lipopora berupa warna
pigmen yang menyebabkan warna merah kuning.
3. Gaunopora berupa warna
pigmen yang menyebabkan warna biru hijau
Reproduksi
amphibi berlangsung dengan perkawinan eksternal.Tubuhnya
mempunyai sistem urogenital, artinya saluran kelamin dan saluran ekskresi
bergabung menjadi satu dalam kloaka.Amphibi
dibagi menjadi 3 ordo :1. Stegoephalia
Memiliki
tulang tengkorak dan tulang pipi. Kebanyakan sudah punah dan menjadi fosil.
Stegoephalia yang masih hidup sampai sekarang yaitu Ichtyopsis (bentuk seperti
cacing tanpa kaki)2. Caudata
Tubuhnya
dapat dibedakan antara kepala, leher dan ekor. Contohnya Cytobranchiadae
(salamander yang masih hidup di sungai); Hynobidae (salamander yang hidup di
daratan Asia); Megalobratrachus maximus (salamander yang biasa dimakan di
Jepang)3. Tubuh terdiri atas kepala
dan leher yang menyatu. Sering tidak berleher, tidak berekor. Anggota gerak
belakang (kaki belakang) lebih besar dibandingkan dengan kaki depan. Contoh
Rana (katak), katak pohon (Polypedatidae), kintel (Microhylidae), katak besar
(Bufomarmus).
Bangkong
kolong memiliki nama ilmiah Bufo melanostictus Schneider, 1799. Bangkong
ini juga dikenal dengan beberapa nama lain seperti kodok buduk, kodok berut,
kodok brama yang berwarna kemerahan, dan Asian black-spined toad.Kodok ini
menyebar luas mulai dari India, Republik Rakyat Cina selatan, Indochina sampai
ke Indonesia bagian barat. Di Indonesia, dengan menumpang pergerakan manusia,
hewan amfibi ini dengan cepat menyebar (menginvasi) dari pulau ke pulau. Kini
bangkong kolong juga telah ditemui di Bali, Lombok, Sulawesi dan Papua barat.Kerajaan
: Animalia
Filum
: ChordataKelas
: AmphibiaOrdo
: AnuraFamili
: BufonidaeGenus
: BufoSpesies
: Bufo melanostictusDi atas
kepala terdapat gigir keras menonjol yang bersambungan, mulai dari atas
moncong; melewati atas, depan dan belakang mata; hingga di atas timpanum
(gendang telinga). Gigir ini biasanya berwarna kehitaman. Sepasang kelenjar
parotoid (kelenjar racun) yang besar panjang terdapat di atas tengkuk.Bagian
punggung bervariasi warnanya antara coklat abu-abu gelap, kekuningan,
kemerahan, sampai kehitaman. Ada pula yang dengan warna dasar kuning kecoklatan
atau hitam keabu-abuan. Terdapat bintil-bintil kasar di punggung dengan ujung
kehitaman.Sisi
bawah tubuh putih keabu-abuan, berbintil-bintil agak kasar. Telapak tangan dan
kaki dengan warna hitam atau kehitaman; tanpa selaput renang, atau kaki dengan
selaput renang yang sangat pendek. Hewan jantan umumnya dengan dagu kusam
kemerahan. C.
METODE PENELITIAN:
1.
Alat dan Bahan
Alat dan
Bahan pada praktikum kali ini adalah:-Katak (Fejervarya cancrivora.sp)
-Alat bedah
-Papan lilin-Alkohol-Kapas-Kloroform 2.
Prosedur kerja:
1. Katak di bius dengan
menggunakan eter atau cheloroform.
2. Katak di terlentangkan pada
pnggungnya, pada bagian medial, kulitnya di gunting mulai dari ujujng posterior
sampai ujung anterior, dan juga ke arah lateral menuju anggota tubuh.
3. Selama membuka kulit
tersebut perhatikan bahwa kulit tidak seluruhnya menmpel pada otot daging di
bagian bawahnya, melainkan pada beberapa tempat saja, sehingga membentuk
ruang-ruang (kantung-kantung) diantara kulit dan otot daging yang disebut sacci.
4. Perhatian musculi dibagian
ventral.
5. Otot daging dibuka, dengan
cara menggunting ( menyayat ) dibagian kiri dan kanan linea alba ( digaris
medial ) mulai dari ujung posterior sampai kebatas caput ( kepala ). Pada waktu
menyayat harus hati-hati karena tepat dibawah linea alba terdapat vena
abdominalis.
D.
HASIL PENGAMATAN
DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan
praktikum yang telah dilaksanakan, penulis mendapatkan data hasil pengamatan
dari bedah katak buduk. Adapun hasil pengamatan ini ditulis dengan bentuk
deskripsi seperti berikut ini:Tubuh Katah terbagi menjadi lima bagian yaitu kepala (caput) yang terdiri dari mata, lubang hidung dan telinga. Badan (truncus) yang terdiri dari telinga hingga kloaka dan yang terakhir yaitu bagian ekor (cauda) yang memiliki bentuk bulat meruncing ke ujung. Katak mempunyai sepasang anggota depan (extrimitas anterior) yang berjumlah empat digiti dan sepasang anggota belakang (extrimitas posterior) yang berjumlah lima digiti. Sistem morfologi Katak terbungkus halus dan licin, bagian kepala terdapat rima oris yang lebar untuk pernapasan, sepasang organ visus yang bulat. Dibelakang mata terdapat membrane timpani untuk menerima getaran suara pada akhir tubuh terdapat kloaka yang berfungsi sebagai tempat pelepasan faeces, urine dan sel kelamin (Tjitrosoepoma, 1993). Alat pencernaan pada katak tediri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan kloaka. Makanan dari mulut masuk ke dalam lambung melalui kerongkongan. Lambung memanjang dan berbelok ke samping kiri dan berotot. Di dalam lambung makanan dicerna kemudian masuk ke dalam usus. Di dalam usus makanan diserap, sisa makanan dikeluarkan melalui kloaka. Sistem pencernaan makanan pada amfibi, hampir sama dengan ikan, meliputi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. salah satu binatang amphibi adalah katak. Makanan katak berupa hewan-hewan kecil (serangga). Secara berturut-turut saluran pencernaan pada katak meliputi:1. Rongga mulut: terdapat gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan lidah untuk menangkap mangsa,2. Esofagus: berupa saluran pendek,3. Ventrikulus (lambung), berbentuk kantung yang bila terisi makanan menjadi lebar. Lambung katak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tempatmasuknya esofagus dan lubang keluar menuju usus,4. Intestinum (usus): dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal. Usus halus meliputi: duodenum. jejenum, dan ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya.5. Usus tebal berakhir pada rektum dan menuju kloata, dan6. Kloaka : merupakan muara bersama antara saluran pencernaan makanan, saluran reproduksi, dan urine.Kelenjar pencernaan pada amfibi, terdiri atas hati dan pankreas. Hati berwarna merah kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang terbagi lagi menjadi dua lobulus. Hati berfungsi mengeluarkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu yang berwarna kehijauan. Pankreas berwarna Kekuningan, melekat diantara lambung dan usus dua belas jari (duadenum). Pankreas berfungsi menghasilkan enzim dan hormon yang bermuara pada duodenum (Jasin, 1992),Alat pernapasan pada katak berupa insang, kulit, dan paru-paru. Pada berudu pernapasan dilakukan dengan insang luar. Setelah dewasa menggunakan paru-paru berupa dinding dimana dinding ini terdapat banyak ruang. Paru-paru berhubungan dengan udara luar melalui 2 bronkus, laring yang mengandung tali-tali volea, lalu faring dan lorong-lorong nasal. Lubang dari faring ke laring berupa celah longitudinal yang disebut glothis. Pernapasan pada katak melalui kulit tipis yang basah untuk memudahkan difusi gas.Menurut Kimbal (1991), sistem peredaran darah pada katak adalah peredaran darah tertutup dan ganda. Pada peredaran darah ganda, darah melalui jantung sebanyak dua kali dalam sekali peredarannya. Pertama darah dari jantung menuju ke paru-paru dan kembali ke jantung. Kedua, darah dari seluruh tubuh menuju jantung dan diedarkan kembali ke seluruh tubuh. Jantung katak terdiri dari tiga ruang yaitu atrium kiri, kanan, dan ventrikel. Diantara atrium dan ventrikel terdapat klep yang mencegah agar darah dari ventrikel mengalir kembali ke atrium. Pertukaran O2 dan CO2 terjadi di paru-paru. CO2 dilepaskan dan diikat O2. Tetapi di ventrikel terjadi perncampuran CO2dan O2 yang terjadi di dalam darah.Alat ekskresi utama pada katak adalah sepasang ginjal yang terdapat di kanan kiri tulang belakang, berwarna kecoklat-coklatan yang memanjang ke belakang. Sistem ekskresi pada katak disebut suatu sistem gabungan karena masing-masing sistem masih bergabung pada kloaka sebagai muara bersama baik untuk sistem sekresi maupun untuk sistem reproduksi. Sistem ekskresi sebagai sistem pembuangan zat-zat yang tidak berguna yang dilakukan oleh kulit, paru-paru, dan yang dikeluarkan oleh hati, yaitu berupa empedu (Saktiono, 1989).Pembuahan pada katak dilakukan di luar tubuh. Katak jantan akan melekat di punggung betinanya dan memeluk erat ketiak si betinanya dari belakang. Sambil berenang di air, kaki belakang katak jantan akan memijat perut katak betina dan merangsang pengeluaran telur. Pada saat bersamaan katak jantan akan melepaskan spermanya ke air, sehingga bisa membuahi telur-telur yang dikeluarkan si betina. Telur tersebut berkembang menjadi larva dan mencari nutrisi yang dibutuhkan dari lingkungannya, kemudian berkembang menjadi dewasa dengan bentuk tubuh yang memungkinkannya hidup di darat, sebuah proses yang dikenal metamorfosis (Radiopoertro, 1996).Sistem urogenitalia :1. Katak jantana. Testis, sepasang bulat telur, berwarna putih kekuningan. Terletak di atas ginjal dan berisi cadangan makanan yang digunakan pada musim kawin. Jaringan ini menghasilkan spermatozoid yang dilindungi oleh selaput nesopehium. Spermatozoa dikeluarkan melalui vena efferensia melalui bagian lateral danren.b. Vena efferensia. Berupa saluran halus dari testis serta melalui nesorchium. Selanjutnya sperma dikeluarkan melalui ren dan bermuara di ductus urospemachitus.c. Ductus spermachitus, sepasang terletak pada bagian lateral dan ren bermuara dikloaka. Saluran ini menyalurkan spermatozoa dan urine ke kloaka.d. Vesicula seminalis, merupakan bagian caudal dari ductus urospermachitus sertatempat penyimpanan terakhir dari spermatozoa.2. Katak betinaa. Ovarium merupakan sepasang kantong yang terdiri dari sel-sel telur dan bila banyak akan menutupi seluruh bagian abdomen serta dilindungi oleh selaput tipis nesovarium yang dengan bantuan gerakan silia serta otot abdomen telur, telur tersebut didorong ke depan menuju osteum tubae yang terletak di kiri dan kanan dan merupakan pangkal dari saluran telur.b. Saluran telur, sepasang berliku-liku dan berwarna putih telur yang masak dan masuk ke oviduk, dan sebelum bermuara di kloaka akan masuk ke ovisoe (uterus).c. Uterus merupakan tempat penyimpanan sementara sel telur sebelum keluar dari tubuh karena fertilisasi.d. Badan-badan lemak (corvus adivasum) menyerupai daun berwarna kekuningan yang terletak di atas ginjal dan berisi cadangan makanan yang digunakan musim kawin.
Gambar gambar ini adalah hasil dari percobaan kami yang menampilkan tampilan dalam anatomi tubuh katak. Gambar ini diambil segera setelah kulit katak di buka agar susunan anatomi seakurat mungkin. Dapat dilihat berbagai macam organ dalam katak. (Pernafasan, ekskresi, reproduksi, sistem pencernaan)
E. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum mengenai anatomi hewan yaitu katak, dapat disimpulkan bahwa sistem pencernaan pada katak berupa rongga mulut yang dilengkapi dengan lidah, gigi vormes dan gigi maxilla, kemudian faring, kerongkongan, lambung, usus dua belas jari, usus halus, usus besar dan kloaka. Kelenjar pencernaan katak yaitu hati, empedu dan pankreas. Sistem pernafasan pada katak berupa lubang hidung, celah glotis yang merupakan ujung dari laring, kemudian bronchus, bronchiolus, dan paru-paru yang terdapat gelembung-gelembung alveolus.
F. Galeri
G. Daftar Pustaka:
http://kartikadwinusa.blogspot.com/2013/04/anatomi-katak.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar