Jumat, 29 Mei 2015

Laporan Praktikum ( Respirometer )

Tujuan: Menganalisis pemanfaatan oksigen pada hewan insecta
Dasar Teori:
Respirometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur rata-rata pernapasan organisme dengan mengukur rata-rata pertukaran Oksigen dan Karbon Dioksida. Hal ini memungkinkan penyelidikan bagaimana faktor-faktor seperti umur atau pengaruh cahaya memengaruhi rata-rata pernapasan.

Metode Penelitian:
1. Setting Penelitian:

  • Tempat: Laboratorium SMA Citra Kasih, Jakarta.
2. Alat dan Bahan:
  • Respirometer
  • Larutan KOH 4% atau Kristal NaOH
  • Larutan eosin (boleh pewarna lain)
  • Berbagai jenis serangga
3. Langkah Kerja:
  • periksa respirometer, didalam respirometer tdk boleh ada air
  • tetesi kapas dgn KOH atau diberi kristal NaOH. Masukan kapas ke dlm botol respirometer.
  • timbang insecta yg kmu gunakan. masukan serangga itu ke dlm botol respirometer. tutuplah dan olesi tutup botol dgn vaselin agar tidak bocor.
  • letakan botol respirometer pada meja. pada ujung pipa tetes dgn larutan eosin menggunakan pipet.
  • amati mulai titik awal eosin. amati apakah ada pergerakan pada eosin. lakukan pengematan setiap 1 menit hingga seluruhnya menjadi 5 menit. lakukan 3x.
  • kalau msh ada waktu lakukan dgn insecta lain.
Data dan Pembahasan

Hewan: Ulat
  1. 5 menit pertama:
  • menit 1: 0.05
  • menit 2: 0.1
  • menit 3: 0.15       Rata": 0.045
  • menit 4: 0.2
  • menit 5: 0.23
     2.  5 menit kedua:
  • menit 1: 0.26
  • menit 2: 0.3
  • menit 3: 0.33       Rata": 0.03
  • menit 4: 0.56
  • menit 5: 0.38
     3.  5 menit ketiga:
  • menit 1: 0.39
  • menit 2: 0.42
  • menit 3: 0.43      Rata": 0.025
  • menit 4: 0.45
  • menit 5: 0.49
Pertanyaan:
1. Apa guna respirometer?
untuk mengukur rata-rata pernapasan organisme dengan mengukur rata-rata pertukaran oksigen dan karbon dioksida
2. apa fungsi KOH dan NaOH dlm praktikum?
Didalam praktikum ini kami menggunakan krsital NaOH dan juga KOH. Karena itu sebagai pengikat CO2 agar tekanan dalam respirometer menurun.
3. Adakah perbedaan jumlah oksigen pada 5 menit 1,2,3? mengapa?
- ada, karena semakin lama tekanan dlm respirometer semakin turun dan serangga jdi semakin susah bernafas.

Kesimpulan:
Pada praktikum repirasi kali ini menggunakan serangga ulat yang dimasukkan ke dalam respirometer. Serangga ini dimasukkan ke dalam tabung respirometer kemudian dimasukkan eosin yang berfungsi untuk mengikat O2, namun eosin harus dibungkus terlebih dahulu dengan menggunakan kapas sebelum dimasukkan ke dalam tabung. Hal ini dimaksudkan untuk memisahkan serangga dengan zat kimia karena serangga akan mati bila bersentuhan dengan eosin. KOH / NaOH dipakai untuk menurunkan tekanan agar pertukaran O2 dan CO2 bisa terlihat dengan jelas.

Dan menurut praktikum kami, semakin lama semakin pelan karena ulat itu sudah sangat susah untuk bernafas jadi pertukaran O2 dan CO2 menjadi berkurang.

Laporan Praktikum (Anatomi Tubuh Katak)

A.     TUJUAN : menganalisis anatomi katak. (Fejervarya cancrivora.sp)
B.     DASAR TEORI:Amphibi merupakan kelompok hewan dengan fase daur hidup yang berlangsung di air dan di darat.Amphibi merupakan kelompok vertebrata yang pertama keluar dari kehidupan dalam air. Amphibi mempunyai kulit yang selalu basah dan berkelenjar, berjari 4-5 atau lebih sadikit, tidak bersirip. Mata mempunyai kelopak yang dapat digerakkan, mata juga mempunyai selaput yang menutupi mata pada saat berada dalam air (disebut membran miktans).Pada mulut terdapat gigi dan lidah yang dapat dijulurkan. Pada saat masih kecil (berudu) bernapas dengan insang. Setelah dewasa bernapas dengan menggunakan paru-paru dan kulit. Suhu tubuh berubah-ubah sesuai dengan keadaan lingkungan (poikioterm). Warna katak bermacam-macam dengan pola yang berlainan. Hal ini disebabkan karena adanya pigmen dalam dermis, yaitu :1.      Melanopora, berupa warna pigmen yang dapat menyebabkan warna hitam atau coklat.
2.      Lipopora berupa warna pigmen yang menyebabkan warna merah kuning.
3.      Gaunopora berupa warna pigmen yang menyebabkan warna biru hijau
Reproduksi amphibi berlangsung dengan perkawinan eksternal.Tubuhnya mempunyai sistem urogenital, artinya saluran kelamin dan saluran ekskresi bergabung menjadi satu dalam kloaka.Amphibi dibagi menjadi 3 ordo :1.      Stegoephalia
Memiliki tulang tengkorak dan tulang pipi. Kebanyakan sudah punah dan menjadi fosil. Stegoephalia yang masih hidup sampai sekarang yaitu Ichtyopsis (bentuk seperti cacing tanpa kaki)2.      Caudata
Tubuhnya dapat dibedakan antara kepala, leher dan ekor. Contohnya Cytobranchiadae (salamander yang masih hidup di sungai); Hynobidae (salamander yang hidup di daratan Asia); Megalobratrachus maximus (salamander yang biasa dimakan di Jepang)3.      Tubuh terdiri atas kepala dan leher yang menyatu. Sering tidak berleher, tidak berekor. Anggota gerak belakang (kaki belakang) lebih besar dibandingkan dengan kaki depan. Contoh Rana (katak), katak pohon (Polypedatidae), kintel (Microhylidae), katak besar (Bufomarmus).
Bangkong kolong memiliki nama ilmiah Bufo melanostictus Schneider, 1799. Bangkong ini juga dikenal dengan beberapa nama lain seperti kodok buduk, kodok berut, kodok brama yang berwarna kemerahan, dan Asian black-spined toad.Kodok ini menyebar luas mulai dari India, Republik Rakyat Cina selatan, Indochina sampai ke Indonesia bagian barat. Di Indonesia, dengan menumpang pergerakan manusia, hewan amfibi ini dengan cepat menyebar (menginvasi) dari pulau ke pulau. Kini bangkong kolong juga telah ditemui di Bali, Lombok, Sulawesi dan Papua barat.Kerajaan   : Animalia
Filum        : ChordataKelas        : AmphibiaOrdo         : AnuraFamili       : BufonidaeGenus       : BufoSpesies     : Bufo melanostictusDi atas kepala terdapat gigir keras menonjol yang bersambungan, mulai dari atas moncong; melewati atas, depan dan belakang mata; hingga di atas timpanum (gendang telinga). Gigir ini biasanya berwarna kehitaman. Sepasang kelenjar parotoid (kelenjar racun) yang besar panjang terdapat di atas tengkuk.Bagian punggung bervariasi warnanya antara coklat abu-abu gelap, kekuningan, kemerahan, sampai kehitaman. Ada pula yang dengan warna dasar kuning kecoklatan atau hitam keabu-abuan. Terdapat bintil-bintil kasar di punggung dengan ujung kehitaman.Sisi bawah tubuh putih keabu-abuan, berbintil-bintil agak kasar. Telapak tangan dan kaki dengan warna hitam atau kehitaman; tanpa selaput renang, atau kaki dengan selaput renang yang sangat pendek. Hewan jantan umumnya dengan dagu kusam kemerahan. C.     METODE PENELITIAN:
1.   Alat dan Bahan
Alat dan Bahan pada praktikum kali ini adalah:-Katak (Fejervarya cancrivora.sp)
-Alat bedah
-Papan lilin-Alkohol-Kapas-Kloroform 2.    Prosedur kerja:
1.      Katak di bius dengan menggunakan eter atau cheloroform.
2.      Katak di terlentangkan pada pnggungnya, pada bagian medial, kulitnya di gunting mulai dari ujujng posterior sampai ujung anterior, dan juga ke arah lateral menuju anggota tubuh.
3.      Selama membuka kulit tersebut perhatikan bahwa kulit tidak seluruhnya menmpel pada otot daging di bagian bawahnya, melainkan pada beberapa tempat saja, sehingga membentuk ruang-ruang (kantung-kantung) diantara kulit dan otot daging yang disebut sacci.
4.      Perhatian musculi dibagian ventral.
5.      Otot daging dibuka, dengan cara menggunting ( menyayat ) dibagian kiri dan kanan linea alba ( digaris medial ) mulai dari ujung posterior sampai kebatas caput ( kepala ). Pada waktu menyayat harus hati-hati karena tepat dibawah linea alba terdapat vena abdominalis.
 D.    HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
   Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, penulis mendapatkan data hasil pengamatan dari bedah katak buduk. Adapun hasil pengamatan ini ditulis dengan bentuk deskripsi seperti berikut ini:Tubuh Katah terbagi menjadi lima bagian yaitu kepala (caput) yang terdiri dari mata, lubang hidung dan telinga. Badan (truncus) yang terdiri dari telinga hingga kloaka dan yang terakhir yaitu bagian ekor (cauda) yang memiliki bentuk bulat meruncing ke ujung. Katak mempunyai sepasang anggota depan (extrimitas anterior) yang berjumlah empat digiti dan sepasang anggota belakang (extrimitas posterior) yang berjumlah lima digiti. Sistem morfologi Katak terbungkus halus dan licin, bagian kepala terdapat rima oris yang lebar untuk pernapasan, sepasang organ visus yang bulat. Dibelakang mata terdapat membrane timpani untuk menerima getaran suara pada akhir tubuh terdapat kloaka yang berfungsi sebagai tempat pelepasan faeces, urine dan sel kelamin (Tjitrosoepoma, 1993).       Alat pencernaan pada katak tediri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan kloaka. Makanan dari mulut masuk ke dalam lambung melalui kerongkongan. Lambung memanjang dan berbelok ke samping kiri dan berotot. Di dalam lambung makanan dicerna kemudian masuk ke dalam usus. Di dalam usus makanan diserap, sisa makanan dikeluarkan melalui kloaka. Sistem pencernaan makanan pada amfibi, hampir sama dengan ikan, meliputi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. salah satu binatang amphibi adalah katak. Makanan katak berupa hewan-hewan kecil (serangga). Secara berturut-turut saluran pencernaan pada katak meliputi:1.   Rongga mulut: terdapat gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan        lidah untuk menangkap mangsa,2.    Esofagus: berupa saluran pendek,3.    Ventrikulus (lambung), berbentuk kantung yang bila terisi makanan menjadi       lebar. Lambung katak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tempatmasuknya esofagus dan lubang keluar menuju usus,4.    Intestinum (usus): dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal. Usus halus       meliputi: duodenum. jejenum, dan ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya.5.    Usus tebal berakhir pada rektum dan menuju kloata, dan6.   Kloaka : merupakan  muara  bersama antara saluran pencernaan makanan,        saluran reproduksi, dan urine.Kelenjar pencernaan pada amfibi, terdiri atas hati dan pankreas. Hati berwarna merah kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang terbagi lagi menjadi dua lobulus. Hati berfungsi mengeluarkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu yang berwarna kehijauan. Pankreas berwarna Kekuningan, melekat diantara lambung dan usus dua belas jari (duadenum). Pankreas berfungsi menghasilkan enzim dan hormon yang bermuara pada duodenum (Jasin, 1992),Alat pernapasan pada katak berupa insang, kulit, dan paru-paru. Pada berudu pernapasan dilakukan dengan insang luar. Setelah dewasa menggunakan paru-paru berupa dinding dimana dinding ini terdapat banyak ruang. Paru-paru berhubungan dengan udara luar melalui 2 bronkus, laring yang mengandung tali-tali volea, lalu faring dan lorong-lorong nasal. Lubang dari faring ke laring berupa celah longitudinal yang disebut glothis. Pernapasan pada katak melalui kulit tipis yang basah untuk memudahkan difusi gas.Menurut Kimbal (1991), sistem peredaran darah pada katak adalah peredaran darah tertutup dan ganda. Pada peredaran darah ganda, darah melalui jantung sebanyak dua kali dalam sekali peredarannya. Pertama darah dari jantung menuju ke paru-paru dan kembali ke jantung. Kedua, darah dari seluruh tubuh menuju jantung dan diedarkan kembali ke seluruh tubuh. Jantung katak terdiri dari tiga ruang yaitu atrium kiri, kanan, dan ventrikel. Diantara atrium dan ventrikel terdapat klep yang mencegah agar darah dari ventrikel mengalir kembali ke atrium. Pertukaran O2 dan CO2 terjadi di paru-paru. CO2 dilepaskan dan diikat O2. Tetapi di ventrikel terjadi perncampuran CO2dan O2 yang terjadi di dalam darah.Alat ekskresi utama pada katak adalah sepasang ginjal yang terdapat di kanan kiri tulang belakang, berwarna kecoklat-coklatan yang memanjang ke belakang. Sistem ekskresi pada katak disebut suatu sistem gabungan karena masing-masing sistem masih bergabung pada kloaka sebagai muara bersama baik untuk sistem sekresi maupun untuk sistem reproduksi. Sistem ekskresi sebagai sistem pembuangan zat-zat yang tidak berguna yang dilakukan oleh kulit, paru-paru, dan yang dikeluarkan oleh hati, yaitu berupa empedu (Saktiono, 1989).Pembuahan pada katak dilakukan di luar tubuh. Katak jantan akan melekat di punggung betinanya dan memeluk erat ketiak si betinanya dari belakang. Sambil berenang di air, kaki belakang katak jantan akan memijat perut katak betina dan merangsang pengeluaran telur. Pada saat bersamaan katak jantan akan melepaskan spermanya ke air, sehingga bisa membuahi telur-telur yang dikeluarkan si betina. Telur tersebut berkembang menjadi larva dan mencari nutrisi yang dibutuhkan dari lingkungannya, kemudian berkembang menjadi dewasa dengan bentuk tubuh yang memungkinkannya hidup di darat, sebuah proses yang dikenal metamorfosis (Radiopoertro, 1996).Sistem urogenitalia :1.  Katak jantana.   Testis, sepasang bulat telur, berwarna putih kekuningan. Terletak di atas ginjal         dan berisi cadangan makanan yang digunakan pada musim kawin. Jaringan ini      menghasilkan spermatozoid yang dilindungi oleh selaput nesopehium.      Spermatozoa dikeluarkan melalui vena efferensia melalui bagian lateral danren.b.  Vena efferensia. Berupa saluran halus dari testis serta melalui nesorchium. Selanjutnya sperma dikeluarkan melalui ren dan bermuara di ductus urospemachitus.c.   Ductus spermachitus, sepasang terletak pada bagian lateral dan ren bermuara dikloaka. Saluran ini menyalurkan spermatozoa dan urine ke kloaka.d.   Vesicula seminalis, merupakan bagian caudal dari ductus urospermachitus sertatempat penyimpanan terakhir dari spermatozoa.2.   Katak betinaa.  Ovarium merupakan sepasang kantong yang terdiri dari sel-sel telur dan bila banyak akan menutupi seluruh bagian abdomen serta dilindungi oleh selaput tipis nesovarium yang dengan bantuan gerakan silia serta otot abdomen telur, telur tersebut didorong ke depan menuju osteum tubae yang terletak di kiri dan kanan dan merupakan pangkal dari saluran telur.b.  Saluran telur, sepasang berliku-liku dan berwarna putih telur yang masak dan masuk ke oviduk, dan sebelum bermuara di kloaka akan masuk ke ovisoe (uterus).c.  Uterus merupakan tempat penyimpanan sementara sel telur sebelum keluar dari tubuh karena fertilisasi.d.  Badan-badan lemak (corvus adivasum) menyerupai daun berwarna kekuningan yang terletak di atas ginjal dan berisi cadangan makanan yang digunakan musim kawin.

 


Gambar gambar ini adalah hasil dari percobaan kami yang menampilkan tampilan dalam anatomi tubuh katak. Gambar ini diambil segera setelah kulit katak di buka agar susunan anatomi seakurat mungkin. Dapat dilihat berbagai macam organ dalam katak. (Pernafasan, ekskresi, reproduksi, sistem pencernaan)

E. Kesimpulan 
            Berdasarkan hasil praktikum mengenai anatomi hewan yaitu katak, dapat disimpulkan bahwa sistem pencernaan pada katak berupa rongga mulut yang dilengkapi dengan lidah, gigi vormes dan gigi maxilla, kemudian faring, kerongkongan, lambung, usus dua belas jari, usus halus, usus besar dan kloaka. Kelenjar pencernaan katak yaitu hati, empedu dan pankreas. Sistem pernafasan pada katak berupa lubang hidung, celah glotis yang merupakan ujung dari laring, kemudian bronchus, bronchiolus, dan paru-paru yang terdapat gelembung-gelembung alveolus.
F. Galeri 



G. Daftar Pustaka:
http://kartikadwinusa.blogspot.com/2013/04/anatomi-katak.html



Laporan Praktikum : Struktur tubuh ikan ( Grade 11 science 2014-2015)



Struktur Tubuh Ikan

A. Tujuan :  Menganalisis anatomi ikan dalam bahasa latin adalah pisces.
B. Dasar Teori :
Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia. Secara taksonomi, ikan tergolong kelompok paraphyletic yang hubungan kekerabatannya masih diperdebatkan; biasanya ikan dibagi menjadi ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, 75 spesies termasuk lamprey dan ikan hag), ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan pari), dan sisanya tergolong ikan bertulang keras (kelas Osteichthyes). Ikan dalam berbagai bahasa daerah disebut iwak (jv, bjn), jukut (vkt).
Ikan memiliki bermacam ukuran, mulai dari paus hiu yang berukuran 14 meter (45 ft) hingga stout infantfish yang hanya berukuran 7 mm (kira-kira 1/4 inci). Ada beberapa hewan air yang sering dianggap sebagai "ikan", seperti ikan paus, ikan cumi dan ikan duyung, yang sebenarnya tidak tergolong sebagai ikan.
Sampai saat ini, ikan pada umumnya dikonsumsi langsung. Upaya pengolahan belum banyak dilakukan kecuali ikan asin. Ikan dapat diolah menjadi berbagai produk seperti ikan kering, dendeng ikan, abon ikan, kerupuk ikan, ikan asin, kemplang, bakso ikan dan tepung darah ikan sebagai pupuk tanaman dan pakan ikan. (dikutip dari : http://id.wikipedia.org/wiki/Ikan)

     A.    Definisi Ikan (Pisces)
Adapun yang dimaksud dengan ikan adalah hewan bertulang belakang (vertebrata) yang berdarah dingin, hidup diair, bergerak dan mempertahankan keseimbangan tubuhnya dengan menggunakan sirip dan bernafas dengan insang, namun selain menggunakan insang ada juga ikan yang memiliki alat pernafasan tambahan yang fungsinya sama dengan “paru-paru”.
Pada ikan dan pada hewan air lainnya pada umumnya bagian tubuh dibagi menjadi tiga bagian yakni bagian kepala, badan dan ekor, namun pada setiap jenis ikan ukuran bagian-bagian tubuh tersebut berbeda-beda tergantung jenis ikannya. Adapun organ-organ yang terdapat pada setiap bagian tersebut adalah:
1.      Bagian kepala (Caput) yakni bagian dari ujung mulut terdepan hingga hingga ujung operkulum (tutup insang) paling belakang. Adapun organ yang terdapat pada bagian kepala ini antara lain adalah mulut, rahang, gigi, sungut, cekung hidung, mata, insang, operkulum, otak, jantung, dan pada beberapa ikan terdapat alat pernapasan tambahan, dan sebagainya.
2.      Bagian badan (Truncus) yakni dari ujung operkulum (tutup insang) paling belakang sampai pangkal awal sirip belang atau sering dikenal dengan istilah sirip dubur. Organ yang terdapat pada bagian ini antara lain adalah sirip punggung, sirip dada, sirip perut, hati, limpa, empedu, lambung, usus, ginjal, gonad, gelembung renang, dan sebagainya.
3.      Bagian ekor (Cauda), yakni:bagian tubuh di belakang anus, di sini terdapat pinna analis dan pinna raudalis.Pinna cau-dalis ikan trombo (mas) bersifat homo cercus,artinya morfologi luar sirip ini tampak simetri bilateral,dan dilihat dari anatomi susunan tulang yang membangunnya tidak simetri.Tipe sirip ekor jenis lainnya adalah:

·         Heterocercus, ekor tipe ini baik dari luar mau pundalamnya tidak simetri.
Misal pada ikan hiu. Dhipycerus, sirip ekor ini simetri bilateral baik dari morfilogi luar mau pun anatomi bagian dalamnya. Misalnya ikan Polypterus
·         Procercus, seperti pada diphycerus hanya bentuk ekornya meruncing. Misalnya pada Cyclostomata dan masa embrional ikan-ikan pada umumnya.

B.     Bentuk Tubuh Atau Morfologi Ikan Erat Kaitannya Dengan Anatomi Tubuhnya
1.      Bentuk tubuh ikan
Antara jenis yang satu dengan jenis lainnya berbeda-beda. Perbedaan bentuk tubuh ini pada umumnya disebabkan oleh adanya adaptasi terhadap habitat dan cara hidupnya. Adapun bentuk-bentuk tubuh ikan tersebut dibagi dua yakni ikan yang bersifat
·         Simetri bilateral yaitu ikan yang apabila dibelah ditengah dengan potongan sagital, maka kita akan mendapatkan hasil yang sama persis antara bagian kiri dan bagian kanannya
·         Non simetri bilateral yaitu ikan yang apabila dibeah ditengah dengan potongan sagital, maka kita akan mendapatkan hasil yang berbeda antara bagian kiri dan bagian kanannya
   C.     Simetri bilateral
Dilihat dari bentuk tubuh terutama dari penampang melintangnya ada beberapa macam bentuk tubuh ikan simetri bilateral, bentuk-bentuk tersebut adalah:
·         Pipih/kompres yakni ikan yang bertubuh pipih atau dengan kata lain lebar tubuh jauh lebih kecil dibanding tinggi tubuh dan panjang tubuh
·         Picak/depres yakni ikan yang lebar tubuhnya jauh lebih besar dari tinggi tubuhnya
·         Cerutu/fusiform yakni ikan dengan tinggi tubuh yang hampir sama dengan lebar dan panjang tubuhnya beberapa kali ukuran tingginya
·         Ular/sidat yakni ikan yang bentuk tubuhnya menyerupaibelut atau ular
·         Tali/filiform yakni ikan yang bentuk tubuhnya menyerupai tali
·         Pita/taeniform/flattedform yakni ikan yang bentuk tubuhnya memanjang dan tipis menyerupai pita
·         Panah/sagittiform yakni ikan yang bentuk tubuhnya menyerupai anak panah
·         Bola/globiform yakni ikan yang bentuk tubuhnya menyerupai bola
·         Kotak/ostraciform yakni ikan yang bentuk tubuhnya menyerupai kotak


b.Non-simetribilateral
            Ikan yang non simetri bilateral diantaranya adalah ikan sebelah dan ikan lidah.
2. Bentuk Mulut Ikan
Ada beberapa macam bentuk mulut ikan. Bentuk mulut ikan antara jenis ikan satu dengan jenis ikan lainnya berbeda-beda tergantung pada jenis makanan yang dimakannya.
Secara umum ada empat jenis mulut ikan yaitu:
1.
Bentuk seperti tabung (tube like)
2.
Bentuk seperti paruh (beak like)
3. Bentuk seperti gergaji (saw like)
4.
Bentuk seperti terompet
Mulut Dapat Disembul dan Tidak
            Berdasarkan dapat tidaknya disembulkan, mulut ikan dibedakan menjadi 2, yakni:
1. Dapat disembulkan
2. Tidak dapat disembulkan
Posisi Mulut
            Posisi mulut pada ikan juga bervariasi tergantung dimana letak habitat makanan yang akan dimakannya. Ada empat macam posisi mulut ikan yakni
1. Posisi terminal, yaitu mulut yang terletak di ujung hidung
2. Posisi sub terminal, yaitu mulut yang terletak dekat ujung hidung
3. Posisi superior, yaitu mulut yang terletak di atas hidung
4. Posisi inferior, yaitu mulut yang terletak di bawah hidung


3. Bentuk Sirip
Bentuk-bentuk utama sirip ekor (a) membulat, (b) bersegi, (c) sedikit cekung atau berlekuktunggal, (d) bulan sabit, (e) bercagak, (f) meruncing, (g) lanset

Pada dasarnya ada sepuluh macam bentuk sirip ekor, yakni:
·        Sirip ekor bercagak seperti pada ikan mas (Cyprinus carpio), ikan tawes (Puntius javanicus), ikan bawal (Pampus sp), dan sebagainya.
·        Sirip ekor berpinggiran tegak, seperti pada ikan buntal (Tetraodon sp)
·        Sirip ekor berpinggiran tegak, seperti pada ikan tambakan (Helostoma temmincki)
·        Sirip ekor berlekuk kembar, seperti pada ikan Scatophagus argus
·        Sirip ekor berbentuk membundar, seperti pada ikan gurame (Osphronemus gouramy)
·        Sirip ekor berbentuk bajir, seperti pada ikan bloso (Glossogobius sp)
·        Sirip ekor berbentuk meruncing, seperti pada ikan belut (Monopterus albus)
·        Sirip ekor berbentuk sabit, seperti pada ikan tongkol (Euthynus sp)
·        Sirip ekor berbentuk episerkal, dalam hal ini ekor bagian atasnya lebih panjang dibanding ekor bagian bawahnya seperti yang terdapat pada ikan atlantik sturgeon (Acipencer oxyrhynchus)
·        Sirip ekor berbentuk hiposerkal, dalam hal ini ekor bagian bawah lebih panjang dibanding ekor bagian atasnya seperti yang terdapat pada ikan caracas (Tylosurus sp)
4. Bentuk Sisik.  
Sisik ikan. Bentuk, ukuran dan jumlah sisik ikan dapat memberikan gambaran bagaimana kehidupan ikan tersebut. Sisik ikan mempunyai bentuk dan ukuran yang beraneka macam, yaitu
   Ø  sisik ganoid merupakansisik besar dan kasar,
   Ø  sisik sikloid dan stenoid merupakan sisik yang kecil, tipis atau ringan
   Ø  sisikplacoid merupakan sisik yang lembut.
Umumnya tipe ikan perenang cepat atau secara terus menerus
bergerak pada perairan berarus deras mempunyai tipe sisik yang lembut, sedangkan ikan-ikan yang hidup di perairan yang tenang dan tidak berenang secara terus menerus pada kecepatan tinggi umumnya
mempunyai tipe sisik yang kasar.
¨      Sisik sikloid berbentuk bulat, pinggiran sisik halus dan rata sementara
¨      Sisik stenoid mempunyai bentuk seperti sikloid tetapi mempunyai pinggiran yang kasar

   C.   ANATOMI PISCES ( IKAN )

1.SISTEM PENUTUP TUBUH/KULIT
Kulit pada ikan terdiri dari 2 lapis yaitu:
- Epidermis; berada paling luar, tipis, selalu berganti
- Dermis; di bawah epidermis, lebih tebal, tempat terbentuknya sisik
Fungsi kulit :
·         Pembungkus/penutup tubuh
·         Pertahanan pertama terhadap penyakit dan parasit
·         Penyesuaian terhadap kondisi lingkungan
·         Alat ekskresi – osmoregulasi
·         Alat pernafasan tambahan
Organ yang terdapat pada kulit : sisik, kelenjar lendir, kelenjar racun, sumber pewarnaan ikan-ikan laut dalam.
Tipe-tipe sisik : sikloid, ktenoid, plakoid, ganoid, cesmoid.
Kelenjar lendir : mengeluarkan lendir
Fungsi lendir :
·         Mencegah gesekan badan dengan air, mempercepat gerakan
·         Mencegah keluar-masuk air melalui kulit
·         Mencegah infeksi
·         Menutup luka
·         Mencegah kekeringan (pada ikan paru-paru)
·         Membuat sarang (pada spesies ikan tertentu).

           Selain itu pada beberapa jenis ikan pun ada yang memiliki modifikasi kelenjar lendir yang menghasilkan racun : pada spesies-spesies tertentu  letaknya berbeda-beda di sirip-sirip, fungsinya untuk pertahanan diri, menyerang, dan mencari makan.Sumber pewarnaan pada ikan : fungsi  penyamaran, persembunyian, pemberitahuan, menghindar predator, menunggu mangsa, komunikasi dengan lawan jenis.

3.SISTEM RANGKA (TULANG)
Fungsi rangka :
·         penegak tubuh
·         tempat melekatnya otot
·         pelindung organ-organ dalam
·   membentuk eritrosit

Berdasarkan strukturnya, rangka ikan ada 2 macam :
·   Rangka tulang rawan, pada ikan-ikan Elasmobranchii (cucut dll)
·   Rangka tulang benar, pada ikan-ikan Teleostei (pada umumnya ikan-ikan)
Berdasarkan letaknya tulang pada ikan di bagi menjadi: tulang tengkorak, tulang punggung, tulang rusuk.
Tulang-tulang penutup insang :
- operculum
- sub operculum – di bawah
- pre operculum – di depan
- interculum – diantara

4.SISTEM PENCERNAAN

Pencernaan adalah proses penyederhanaan makanan melaului cara fisik dan kimia, sehingga menjadi sari-sari makanan yang mudah diserap di dalam usus, kemudian diedarkan ke seluruh organ tubuh melalui sistem peredaran darah.
Organ-organ : Saluran pencernaan terdiri dari (dari arah depan/anterior ke arah belakang/posterior)
berturut-turut :  hati, empedu, pankreasà lambung à esofagus àmulut/rongga mulut   ususà(pilorus dan pilorik saeka)
Organ-organ tambahan : kelenjar hati, kelenjar empedu, dan kelenjar pancreas
Organ-organ pelengkap : sungut, gigi, tapis insang.


Menurut jenis makanannya, ikan tergolong menjadi karnivor (makan ikan lain, kepiting, serangga, dsb), herbivor (makan plankton, tanaman air, dsb), dan omnivor (makannya campuran).
 Jenis makanan ikan dan cara makannya dapat diduga dari :
- Bentuk mulut, posisi mulut
- Tipe gigi
- Tulang-tulang tapis insang : rapat, panjang, halus
- perbandingan antara panjang usus dengan panjang tubuhnya


            Untuk efektivitas sistem pencernaan, terdapat modifikasi-modifikasi pada lambung (misalkan belanak) dan pada usus (misal pada ikan hiu).
 Dengan mengetahui jenis makanan alami dan cara makannya, dapat diterapkan pada usaha budidaya ikan.

5. SISTEM SIRKULASI (PEREDARAN DARAH)

   Sistem sirkulasi adalah sistem yang berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan O2 dari perairan ke sel-sel tubuh yang membutuhkan, juga mengangkut enzim, zat-zat nutrisi, garam-garam, hormon, dan anti bodi serta mengangkut CO2 dari dalam usus, kelenjar-kelenjar, insang, dan sebagainya, keluar tubuh.           
           Organ-organ yang terlibat di dalamnya adalah: jantung, pembuluh nadi (aorta, arteri) dan pembuluh balik (vena), dan kapiler-kapiler darah.
           Bahan yang diedarkan : darah (plasma darah dan butir-butir darah)


Jantung ikan :
- Fungsi : memompa darah ke seluruh bagian tubuh. Beda jantung ikan dengan jantung hewan  ada alat pacu jantung yg memungkinkan jantung terus berdenyut lain  walaupun otak sudah rusak.

- Bagian-bagian jantung :
• Atrium – berdinding tipis
• Ventrikal – berdinding tebal, sebagai pemompa darah
• Bulbus arteriosus.

            Sebelum atrium, terdapat sinus venosus (SV) yang mengumpulkan darah berkadar CO2 tinggi, berasal dari organ-organ tertentu. Darah dari SV masuk ke dalam atrium melalui katup sinuautrial, dari atrium darah masuk ke dalam ventricle melalui katup atrioventricular. Dari ventrikel darah ditekan dengan daya pompa padanya, menuju ke arah aorta ventralis, menuju ke insang. Di insang terjadi pertukaran O2 dengan CO2 (pada sistem pernafasan) dan seterusnya darah dengan kandungan O2 tinggi diedarkan ke daerah kepala, ke bagian dorsal, ke ventral, dan ekor lalu kembali ke jantung dan seterusnya.

6.SISTEM PERNAFASAN
Ikan hanya dapat hidup di air dan mempunyai alat pernapasan yang khusus. Ikan bernapas dengan insang yang terdapat pada sisi kanan dan kiri kepalanya.Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar dari insang berhubungan dengan air, sedangkan bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dari sepasang filamen, dan tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler sehingga memungkinkan O2 berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar. Insang pada ikan bertulang sejati seperti ikan mas, ditutupi oleh tutup insang yang disebut operkulum, sedangkan insang pada ikan bertulang rawan tidak ditutupi oleh operkulum.
Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi sebagai alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan osmoregulator. Beberapa jenis ikan mempunyai labirin yang merupakan perluasan ke atas dari insang dan membentuk lipatan-lipatan sehingga merupakan rongga-rongga tidak teratur. Labirin ini berfungsi menyimpan cadangan Oksigen sehingga ikan tahan pada kondisi yang kekurangan oksigen. Contoh ikan yang mempunyai labirin adalah: ikan gabus dan ikan lele. Untuk menyimpan cadangan oksigen, selain dengan labirin, ikan mempunyai gelembung renang yang terletak di dekat punggung.
Mekanisme pernapasan pada ikan melalui 2 tahap, yakni inspirasi dan ekspirasi. Pada fase inspirasi, oksigen dari air masuk ke dalam insang kemudian oksgen diikat oleh kapiler darah untuk dibawa ke jaringan-jaringan yang membutuhkan. Sebaliknya pada fase ekspirasi, C02 yang dibawa oleh darah dari jaringan akan bermuara ke insang dan dari insang diekskresikan keluar tubuh.

7 dan 8 SISTEM SARAF DAN HORMON
Kedua sistem ini dapat dikatakan sebagai sistem koordinasi untuk mengantisipasi perubahan kondisi lingkungan dan perubahan status kehidupan (reproduksi dsb). Perubahan lingkungan akan diinformasikan ke sistem saraf , saraf akan merangsang kelenjar endokrin  hormon untuk mengeluarkan hormon-hormon yang dibutuhkan   organ target dan aktivitas metabolisme  jaringan-jaringan.

Sistem saraf terdiri dari :
      - sistem cerebro spinal :
            • sistem saraf pusat : otak dan tulang punggung
            • sistem saraf tepi
     - sistem otonomi : simpati dan parasimpati
     - organ-organ khusus : hidung, telinga, mata, LL
Keistimewaan  mendeteksi kondisi
àsistem saraf pada ikan : sistem saraf pada LL  lingkungan (pH, suhu, dsb) karena mengandung ujung-ujung sel saraf dan sel darah.

Sistem Hormon : Hormon dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar hormon a.l hormon pertumbuhan, hormon reproduksi, hormon ekskresi dan osmoregulasi.
Menurut hasil kelenjar hormon :
- endo hormon : yang bekerja di dalam tubuh, seperti hormon-hormon di atas
- ekto hormon : yang bekerja di luar tubuh, seperti fenomen : merangsang jenis kelamin lain mendekat untuk berpijah.

9. SISTEM EKSKRESI DAN OSMOREGULASI

            Sistem Ekskresi : sistem pembuangan proses metabolisme tubuh (berupa gas, cairan, dan padatan) melalui kulit, ginjal, dan saluran pencernaan).
Ikan mempunyai system ekskresi berupa ginjal dan suatu lubang pengeluaran yang disebut urogenital. Lubang urogenital ialah lubang tempat bermuaranya saluran ginjal dan saluran kelamin yang berada tepat dibelakang anus. Ginjal pada ikan yang hidup di air tawar
Dilengkapi sejumlah glomelurus yang jumlahnya lebih banyak. Sedangkan ikan yang hidup di air laut memiliki sedikit glomelurus sehingga penyaringan sisa hasil metabolisme berjalan lambat.
Sistem Osmoregulasi : sistem pengaturan keseimbangan tekanan osmotik cairan tubuh (air dan darah) dengan tekanan osmotik habitat (perairan).
Organ-organ dalam sistem ekskresi : kulit, saluran pencernaan, dan ginjal.
Organ-organ sistem osmoregulasi : kulit, ginjal, insang, lapisan tipis mulut.

Ginjal : teletak di atas rongga perut, di luar peritonium, di bawah tulang punggung dan aorta dorsalis, sebanyak satu pasang, berwarna merah, memanjang.
FungsiGinjal: :
1. menyaring sisa-sisa proses metabolisme untuk dibuang, zat-zat yang diperlukan tubuh diedarkan lagi melalui darah
2. mengatur kekentalan urin yang dibuang untuk menjaga keseimbangan tekanan osmotik cairan tubuh
Tekanan osmotik cairan tubuh berbeda antara ikan-ikan bertulang benar (teleostei) yang hidup di laut dengan yang hidup di perairan tawar, demikian juga dengan ikan-ikan bertulang rawan (Elasmobranchii), sehingga struktur dan jumlah ginjalnya juga berbeda, demikian juga dengan sistem osmoregulasinya.
10. SISTEM REPRODUKSI DAN EMBRIOLOGI

            Sistem reproduksi adalah sistem untuk mempertahankan/melestarikan spesies dengan menghasilkan keturunan yang fertil. Embriologi adalah urutan proses perkembangan dari zygot (hasil pembuahan sel telur oleh sel sperma) sampai menjadi anak ikan.
Organ-organ reproduksi :
          Organ kelamin (gonad) : menghasilkan sel-sel kelamin (gamet).
          Gonad jantan : testes, biasanya sepasang, kiri dan kanan.
          Gonad betina : ovari/ovarium


C. Metode Penelitian
1.Alat dan Bahan:
-          Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus)
-          Alat bedah
-          Papan lilin
-          Alkohol
2. Prosedur kerja
- Letakan ikan diatas papan lilin.
- Tusuk kepala ikan pada bagian otak agar ikan mati dengan salah satu alat bedah berupa jarum.
- Mulai membedah ikan dan melihat bagian-bagian ikan.
v
   D. Hasil pengamatan dan pembahasan



















Diatas adalah gambar ikan tampak luar.
  Bentuk ikan tersebut adalah simetri bilateral. Bentuk mulut ikan seperti tabung dan posisinya dibawah hidung. Bentuk siripnya membulat. Sisiknya adalah sisik ganoid, besar dan kasar.

Ikan tampak dalam :


Gambar-gambar ini adalah organ-organ yang ada di dalam ikan. Organ-organ seperti hepatopankreas lambung, anus dan usus berguna untuk system pencernaan. Empedu dan ginjal adalah organ eksresi. Insang serta jantung digunakan untuk system pernafasan dan juga untuk mengalirkan darah keseluruh tubuh. Gelembung udara adalah organ yang digunakan untuk mengatur saat ikan akan mengapung atau berada didasar .

E. Kesimpulan
Ikan adalah seekor binatang yang hidup dalam air. Ikan memiliki berbagai macam organ yang dapat kita lihat, pelajari dan teliti. Dalam pembedahan ini kita dapat melihat organ-organ ikan secara rinci dari tampak luar serta dari tampak dalam. Setiap organ memiliki fungsinya masing-masing dan jika salah satu dari organnya rusak, ikan tidak dapat hidup dalam kondisi maksimal.

F. Daftar pustaka        

G. Dokumentasi